Sulitnya Mencari Sumber Air Baku


E-mail this post



Remember me (?)



All personal information that you provide here will be governed by the Privacy Policy of Blogger.com. More...



Image hosting by Photobucket

Sabtu (25/6) petang itu puluhan pedagang air keliling tampak berkumpul di sekitar pabrik kue, dekat Situ Aksan, Bandung, Jawa Barat. Gerobak mereka diparkir sesuai urutan kedatangan, untuk menunggu giliran pengisian air dari sumur bor milik salah seorang pengusaha industri rumah tangga setempat. Setiap gerobak rata-rata memuat 10 hingga 12 jerigen air berkapasitas 20 lt. Pemilik sumber air ini memasang tarif seribu untuk satu jerigen. Para pedagang air ini kemudian menjualnya kembali ke masyarakat dengan harga antara 15 ribu hingga 18 ribu rupiah per-gerobak.

Konon sebelumnya para pedagang ini hanya berjualan pada saat musim kemarau tiba. Namun sejak pabrik-pabrik banyak bermunculan di kawasan ByPass (Baca : Soekarno Hatta), Holis, dan Pagarsih di akhir tahun 80 – an, pemandangan lalu-lalang pedagang air keliling ini menjadi sangat mudah dijumpai. Hadirnya industri yang menyebabkan sumur warga setempat mengalami kekeringan menjadi salah satu faktor penyebab menjamurnya pedagang air keliling tersebut. Sungguh ironis, daerah yang dulunya merupakan sisa danau di cekungan Bandung itu kini harus kesulitan air.

Suplai air bersih dari PDAM yang diharapkan warga setempat pun belakangan sangat sulit diandalkan. Bila pun mengalir, itu baru datang saat tengah malam tiba, dan tak jarang baru mengalir saat dini hari menjelang subuh. Jangan bayangkan airnya mengalir deras seperti air pancuran. Bisa mengalir sebesar ekor tikus pun sudah bagus.

Kondisi di atas hanyalah satu contoh kasus. Keadaan serupa kini marak dijumpai di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar. Di masa kini, penduduk harus berjuang ekstra demi mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Berbagai alternatif solusi dicari oleh masyarakat. Salah satunya tentu dengan membeli dari pedagang air keliling. Kendati bagi sebagian orang, membeli air bersih ini sangat berat, mengingat harganya yang tidak murah.

***
Air bersih memang merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Untuk mendapatkan sumber air beberapa dekade lampau kondisinya tidak sesulit sekarang. Mata air banyak, air dari sumur berlimpah, bahkan air permukaan pun masih layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun laju pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi dalam tahun-tahun belakangan ini, terutama pada kawasan perkotaan menyebabkan kebutuhan air bersih terus meningkat. Bandung saja contohnya. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa dan asumsi kebutuhan air bersih per hari perorang sebanyak 150 liter, maka kebutuhan air yang harus tersedia sekira 140 juta m3/tahun. Kebutuhan air bersih untuk industri diperkirakan mencapai 132 juta m3/tahun, sedangkan untuk keperluan sosial (tempat ibadah dll.) dan perkantoran diperkirakan mencapai 30 juta m3/tahun. Dengan demikian, kebutuhan air bersih di kota ini mencapai 302 juta m3/tahun.

Sedangkan pemenuhan kebutuhan air bersih yang disediakan melalui PDAM Kota Bandung, seperti dikutip Pikiran Rakyat baru bisa menyediakan sekira 560 liter/detik atau 17 juta m3/tahun, dengan proporsi sumber air bakunya 40% berasal dari air permukaan dan 60% dari air tanah.

Padahal bila kita berbicara sumber air baku dari mata air atau air tanah, semakin hari jumlahnya bukan bertambah justru semakin berkurang. Hal itu terjadi seiring dengan banyaknya perubahan peruntukan lahan terutama di daerah-daerah resapan air, maupun penempatan industri yang tidak sesuai tata ruang.

Untuk air permukaan, nasibnya pun tak jauh berbeda. Kualitas air buangan baik berupa grey water maupun black water dari rumah tangga dan industri yang tidak sesuai standar turut andil mencemarkan air permukaan. Hal ini menjadikan memilih air permukaan sebagai sumber air baku menjadi opsi terakhir, karena mahalnya biaya pengolahan.

Bila hal itu dibiarkan terus tanpa penanganan serius, bukan tak mungkin harga air akan terus membumbung layaknya harga BBM, akibat sulitnya mencari sumber air baku dan mahalnya biaya pengolahan.

***
Untuk mengembalikan kondisi cadangan air memang tidak semudah membalikan telapak tangan, karena membutuhkan waktu yang lama hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Namun setidaknya anda dapat berperan untuk memulai langkah tersebut.

Usaha penyelamatan air bukanlah upaya yang mengada-ada, karena bisa dimulai sejak di pekarangan rumah kita sendiri. Bagi anda yang masih memiliki sedikit lahan di rumahnya, kini bisa memulai untuk membuat sumur-sumur resapan, atau menghijaukan kembali pekarangan rumah dengan aneka tanaman.

Sedapat mungkin, hindari penggunaan lantai semen atau keramik di luar rumah atau pada pembuatan car port. Sebagai gantinya anda dapat menggantinya dengan paving blok, agar air hujan dapat meresap ke dalam tanah, tidak lagi sekedar lewat menjadi run off. Itu pun dengan catatan setiap dua tahun sekali harus dibongkar pasang atau diganti baru supaya air tetap dapat melewat celah-celah paving blok.

Untuk penghematan penggunaan air, bila memungkinkan lakukan pengolahan kembali atau gunakan air bekas rumah tangga untuk kebutuhan lainnya. Misalnya penggunaan air bekas wudhu untuk menyiram tanaman.

Langkah-langkah di atas hanyalah beberapa contoh kecil, tentunya masih banyak langkah lain yang dapat anda lakukan untuk mengembalikan cadangan air, maupun tips penghematan lainnya.

Semoga Hari Air Seluruh Dunia pada 22 Maret lalu mengingatkan kita kembali, bahwa cadangan air baku atau air bersih terutama di kota-kota besar kini sudah semakin menipis dan sulit didapat. Bila tidak kita mulai sekarang untuk turut berperan mengembalikannya, lalu kapan lagi ? (Indra KH)***


0 Responses to “Sulitnya Mencari Sumber Air Baku”

Leave a Reply

      Convert to boldConvert to italicConvert to link

 


    Image hosting by Photobucket
    • Indra KH
    • Content Dev, IT Documentation
    • Bandung, Jawa Barat, Indonesia
    • My Profile!
    • Chat with Indra KH

Previous posts

ARCHIVES

BLOGROLL

LINKS

BREAKFAST

Google



    cybermq


blog-indonesia

Indonesian Muslim 

Blogger

karyacipta





Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x


"Hit
Online College Degree